Komponen Pasif
Komponen Pasif
Resistor Tetap (Fixed Resistor)
a) Warna-warna Kode
a) Resistor tidak tetap/Variabel Resistor
(Potentio)
b) Trimpot
Komponen elektronika dapat diklasifikasi sebagai komponen
aktif dan pasif. Komponen aktif adalah komponen yang dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya jika diberi tegangan kerja. Sedangkan komponen pasif adalah
komponen yang dapat bekerja tanpa mempersyaratkan tegangan kerja. Komponen yang
diklasifikasikan sebagai komponen pasif antara lain resistor, kapasitor,
induktor, tansformator, saklar.
1.Resistor
Resistor atau Tahanan
adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk mengatur
kuat arus yang
mengalir. Resistor merupakan komponen yang banyak digunakan
dalam rangkaian elektronik tujuannya untuk memenuhi nilai arus dan tegangan
dalam rangkaian. Lambang untuk
Resistor dengan huruf R, dalam satuan OHM (Ω).
Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Ada dua cara penunjukkan nilai resisor yaitu dengan
penunjukkan langsung dan dengan kode warna. Resistor tetap (Fixed
Resistor) adalah resitor yang nilai
hambatannya tetap. Resistor yang nilainya ditunjukka langsung pada body resistor dikenal sebagai resistor daya. disebut resistor daya karena memiliki daya yang besar,antara lain 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih.
Pada gambar diatas ditunjukkan resestor daya 5 watt dengan nilai 22 ohm toleransi 5 %.
Sementara resistor tetap yang memiliki daya kecil nilai hambatannya tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. Untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor.
Pada gambar diatas ditunjukkan resestor daya 5 watt dengan nilai 22 ohm toleransi 5 %.
Sementara resistor tetap yang memiliki daya kecil nilai hambatannya tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. Untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor.
Resistor tetap/Fixed
Resitor umumnya dibuat
dari bahan Karbon, pengkodean nilai
resistansinya umumnya ada
yang memiliki 4
cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna. Untuk Resitor
dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan
dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5
cincin warna.
a) Warna-warna Kode
Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai
pada masing- masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap:
b) Contoh Resistor dengan 4 dan 5 cincin warna
Silahkan perhatikan
penjelasan singkat cara membaca kode warna resistor pada video berikut:
Resistor tidak tetap/Variable Resistor (Potentio)
a) Resistor tidak tetap/Variabel Resistor
(Potentio)
adalah Resistor yang
nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang
pada komponen seperti tampak pada gambar berikut:
b) Trimpot
Nilai hambatan Trimpot dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:
c) Resistor tidak linier
Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:
a. Thermistor
nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu
1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin besar nilai hambatanya
2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya
2. Kapasitor
Kondensator (Capasitor) adalah
suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator
memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).
Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata
"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh
Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.
Satuan dalam kondensator disebut
Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (μF),
jadi 1 μF = 9 x 105 cm². Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²)
jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan
adalah:
• 1 Farad = 1.000.000 μF (mikro
Farad)
• 1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad)
• 1 μF = 1.000 nF (nano Farad)
• 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
• 1 pF = 1.000 μμF (mikro-mikro
Farad)
1. Konstruksi Kapasitor
Sebuah kapasitor
dapat dibentuk oleh dua pelat penghantar yang terpasang secara parallel dan
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrikum yang juga berfungsi sebagai isolator.
besarnya nilai kapasitansi dari sebuah kapasitor sangat ditentukan oleh luas
penampang pelat, permitivitas relatif, dan dielektrikum bahan. Biasanya
penamaan kapasitor tergantung pada dielektrikum bahannya, misalnya ada
kapasitor kertas, karena dielektrikumnya dari kertas. Bermacam jenis lainnya,
kapasitor keramik, mylar, tantalum, mika dan lain-lain. Untuk ukuran yang
besar, digunakan elektrolit sebagai dielektrikumnya, sehingga disebut sebagai
Kapasitor Elektrolit atau ELCO singkatan dari ELectrolyt COndensator . Untuk
elco ada yang memiliki polaritas, sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik
dengan elektroda putih untuk polaritas positif.
Terdapat pula
Elco dengan Non Polar (dengan kode NP) atau BIPOLAR (kode
BP).Kondensator/Capasitor non polar adalah Capasitor yang elektrodanya tanpa
memiliki kutup positif (+) maupun kutup negatif (-) artinya jika pemasangannya
terbalik maka Capasitor tetap bekerja.
Contoh
Kondensator/Capasitor nonpolar lainnya yaitu: Kondensator/Capasitor variable
(Varco); Kertas, Mylar, Polyester, Keramik dsb
2. Nilai Kapasitor
a. Terlulis langsung
Nilai kapasitor
untuk yang berkapasitas besar, maka dituliskan dengan lengkap pada badannya.
b. Kode angka
Kapasitor mika
dan kapasitor keramik biasanya ditandai dengan kode angka dalam satuan pF.
Angka pertama menunjukkan angka ke 1, angka ke 2 menunjukkan angka ke 2 yang
terbaca dan angka ke 3 menunjukkan pengali. Apabila berikutnya terdapat kode
huruf menunjukkan toleransi. Misalkan tertulis 103K, artinya nilai kapasitor
tersebut 10 x 103 = 10.000 pF = 10 nF dengan toleransi 10 %.
c. Kode Warna
Untuk kapasitor
jenis polyerter matalised (Metalised Polyester Capacitor) ditandai dengan kode
warna. Kode warna sama seperti pada resistor dengan satuan pF, seperti
diperlihatkan dalam tabel
3. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Rangkaian
uji untuk pengisian pengosongan kapasitor sebenarnya merupakan fungsi kapasitor
dalam rangkaian DC. Seperti gambar berikut pada saat S pada posisi 1, maka
kapasitor akan terisi tegangan dari tegangan sumber Us melalu R1. Tegangan
kapasitor Uc akan naik perlahan (tergantung besarnya R1) setelah 5Ï„ kapasitor
akan terisi penuh tidak bertambah besar lagi. Saat S pada posisi 2, kapasitor
akan mengalami pengosongan, arus akan mengalir ke R2. Waktu yang diperlukan untuk
pengisian Capasitor dan waktu yang diperlukan untuk pengosongan Capasitor
tergantung pada besarnya kapasitansi yang bersangkutan dan tahanan yang
dipasang seri terhadap Capasitor tersebut.
Waktu
pengisian dan pengosongan kapasitor tersebut disebut konstanta waktu yang
dirumuskan sebagai berikut:
Untuk
menggambarkan proses pengisian pengosongan kapasitor dengan layar CRO dapat
dilakukan dengan rangkaian gambar berikut dengan CHII di INVERT, generator
dengan gelombang kotak mensimulasikan tegangan arus searah yang di”on-off”kan.
Pada t = 0-50mS tegangan generator tinggi mesimulasikan rangkaian mendapat
tegangan arus <Untuk menggambarkan proses pengisian pengosongan kapasitor
dengan layar CRO dapat dilakukan dengan rangkaian gambar berikut dengan CHII di
INVERT, generator dengan gelombang kotak mensimulasikan tegangan arus searah
yang di”on-off”kan. Pada t = 0-50mS tegangan generator tinggi mesimulasikan
rangkaian mendapat tegangan arus searah, saat t = 50-100mS rangkaian mendapat
tegangan 0V. Terlihat saat t = 0 tegangan generator tinggi (on), tetapi
tegangan UC tidak segera setinggi tegangan generator, tetapi secara
eksponensial naik, yang pada puncaknya maksimum setelah 5Ï„. Satu Ï„ adalah saat
kapasitor terisi setinggi 63% dari maksimum. Sementara arus, yang diukur oleh
CRO pada tahanan R pada t = 0 justru menunjukkan level maksimum, yang kemudian
secara eksponensial turun, hingga setelah 5Ï„ nilainya nol
Tidak ada komentar: