Dioda
Dioda merupakan
piranti
non-linier karena
grafik
arus
terhadap
tegangan
bukan
berupa
garis
lurus,
hal
ini
karena
adanya
potensial
penghalang
(Potential
Barrier).
Ketika
tegangan
dioda
lebih
kecil
dari
tegangan
penghambat
tersebut
maka
arus
dioda
akan
kecil,
ketika
tegangan
dioda
melebihi
potensial
penghalang
arus
dioda
akan
naik
secara
cepat.
Fungsi :
Dioda memiliki fungsi yang unik
yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain
adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan
tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus
hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Gambar ilustrasi di atas
menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan
deplesi (depletion
layer),
dimana terdapat keseimbangan hole
dan elektron.
Perlakuan Dioda
- Bias Maju
- Bias Mundur
Lapisan
deplesi (depletion
layer)
semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Tegangan Breakdown
Dengan
tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta
merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa
terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion
layer).
Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7
volt. Kira-kira 0.3 volt batas minimum untuk dioda
yang terbuat dari bahan Germanium. Sebaliknya untuk bias negatif dioda
tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh
bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown,
dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan
deplesi.
Tegangan Kaki (Knee
Voltage) adalah
Tegangan
pada
saat
arus
mulai
naik
secara
cepat
pada
saat
dioda
berada
pada
daerah
maju,
tegangan
ini
sama
dengan
tegangan
penghalang.
Apabila
tegangan
dioda
lebih
besar
dari
tegangan
kaki maka
dioda
akan
menghantar
dengan
mudah
dan
sebaliknya
bila
tegangan
dioda
lebih
kecil maka dioda
tidak
menghantar
dengan
baik
Di atas
tegangan
kaki, arus
dioda
akan
membesar
secara
cepat,
dengan
kata lain pertambahan
yan
kecil
pada
tegangan
dioda
akan
menyebabkan
perubahan
yang besar
pada
arus
dioda.
Setelah
tegangan
penghalang
terlampaui,
yang menghalangi
arus
adalah
hambatan
Ohmic
daerah
P dan
N, Jumlah
hambatan
tersebut
dinamakan
Hambatan
Bulk
Dengan sifat dasar dari Dioda yang menyearahkan arus satu periode saja (lihat gambar di bawah ini) dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah.
Pembahasan singkat mengenai dioda sebagai penyearah dapat disaksikan pada video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=ri7EpWhVY3g&t=102s
- Dioda sebagai Penyearah Setengah Gelombang
Pada saat dioda menghantar, tahanan dinamis dioda ini nilainya sangat kecil. Tahanan beban RL dipasang sebagai beban. Tegangan input Ui adalah tegangan bolak-balik yang akan disearahkan.
Pada saat gelombang sinus bergerak dari 0 derajat sampai dengan 180 derajat, dioda on sehingga arus mengalir dari dioda ke beban RL dan kembali ke sumber (-). Pada saat gelombang sinus bergerak dari 180 derajat sampai dengan 360 derajat, dioda off, sehingga arus tidak mengalir. Dengan demikian pada beban hanya dilewati arus setengah perioda saja (perhatikan warna merah pada gambar).
Umumnya jika diode digunakan sebagai penyearah digunakan transformator terlebih dahulu untuk menurunkan tegangan misalnya dari 220V menjadi 12V. Untuk menyearahkan ½ gelombang cukup di butuhkan 1 Dioda saja.
Tegangan dan arus DC dapat dirumuskan:
- Dioda sebagai Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah gelombang penuh bisa dibentuk dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan empat buah dioda dan dua buah dioda. Bila dipakai dua buah dioda, maka diperlukan transformator dengan center tap (CT). Cirinya transformator dengan CT adalah mempunyai tegangan yang sama disamping Centre Tapnya, misalnya 24V – 12V – 9V – 6V – CT – 6V – 9V – 12V – 24V, tegangan yang sama berbeda fasa satu dengan yang lainnya sebesar 180 derajat.
Selain menggunakan 2 buah dioda, penyerah gelombang penuh juga dapat dibentuk oleh empat buah dioda yang dikenal sebagai penyearah gelombang penuh bentuk jembatan wheatstone.
Pada saat gelombang sinus bergerak dari 0 derajat sampai dengan 180 derajat, dioda D1 dan D3 on, sedangkan dioda D2 dan D4 off, sehingga arus mengalir dari D1 ke beban RL dan dan D3 kemudian kembali ke sumber. Pada saat gelombang sinus bergerak dari 180 derajat sampai dengan 360 derajat, dioda D2 dan D4 on, sedangkan dan dioda D1 dan D3 off, sehingga arus mengalir dari D2 ke beban RL dan D4 kemudian kembali ke sumber. Dengan demikian pada beban dilewati arus dari D1, RL, D3 dan D2,RL,D4, sehingga bentuk output pada beban adalah penyearahan gelombang penuh.
Pada penyerah gelombang penuh, tegangan dan arus DC dapat dirumuskan:
Good, Mantab.
BalasHapusMohon tata tulisnya dibenahi, seperti penggunakan simbol derajat.
Terima Kasih atas kritik dan sarannya. Simbol derajat sudah kami ganti menjadi tulisan agar tidak mengubah makna...
HapusBagaimana dengan dioda zener?
BalasHapusKalau dioda zener justru dirancang untuk beroperasi pada reverse bias,jadi katoda selalu diberi tegangan yang lebih positif terhadap anoda. In syaa Allah postingan tentang dioda zener akan menyusul. Terima kasih
Hapus